Profil Desa Galung Lombok

PROFIL DESA

SEJARAH DESA

Awal mula berdirinya, Desa Galung Lombok merupakan perkampungan yang  terdiri dari dua perkampungan Yakni : Kampung Karumbannang dan Kampung Lombok yang nota bene merupakan pemekaran dari Desa Tandung, dimana pada saat itu setelah berdiri mandiri dari Desa Induk. Sistem Pemerintahan Karumbannang dan Lombok hanya bersifat menaungi Masyarakat saja, belum mencakup Pemerintahan Wilayah. Kedatipun dalam keadaan seperti itu , namun semangat kesatuan masyarakat Desa sangat terjaga, karena menganut sistem kekeluargaan yang dekat. Hal ini diperkuat dari informasi masyarakat dan gambaran hubungan keluarga yang masih merupakan garis keturunan yang tak terpisahkan antara Masyarakat Desa Tandung, Masyarakat Desa Galung Lombok yang merupakan satu kesatuan dalam tatanan keturunan nenek moyang. Melalui perkembangan zaman dibawah Pemerintahan Republik Indonesia Galung Lombok pun dimekarkan menjadi 2 Desa sehingga terlahirlah Desa Renggeang, namun sangat disayangkan bahwa tak ada satu bukti yang bisa membahasakan kisaran waktu pada masa itu disebabkan karena pendahulu-pendahulu sebelumnya yang dapat dijadikan sumber informasi telah tiada.

Sejarah Desa Galung Lombok diawali dari kata ”Lombok” yang menurut Informasi atau beberapa sumber dari lapisan masyarakat, bahwa lombok diartikan dalam Bahasa Mandar adalah Mala’bi artinya  penempatan Lombok sebagai Daerah yang berlatar belakang, budaya dan adat istiadat masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran sesuai ucapan dan tindakan, dimana para pendahulunya menjadikan Lombok sebagai wadah tempat berkumpulnya tokoh-tokoh pengambil kebijakan baik agama, sosial budaya, maupun  dalam pemerintahan. Sedangkan “Galung” disebut sumber kehidupan bagi masyarakat Lombok dari pertanian, sehingga penyatuan nama Galung Lombok digambarkan melalui nama bahwa Galung Lombok merupakan penempatan sebuah derajat masyarakat yang menggantung hidupnya pada sumber kehidupan. Sehingga tercermin keterlibatan semangat hidup kaum perempuan (kaum istri) dalam mendukung setiap langkah kaum laki-laki (Kaum Suami) dalam meningkatkan taraf hidup yang lebih baik terutama dibidang kesejahteraan masyarakat Lombok.

Tabel 1

Sejarah Perkembangan Desa

Tahun KejadianPeristiwa BaikPeristiwa Buruk
   
Masa Penjajahan Masyarakat Merasakan pahitnya tanam paksa
Tahun 1947 Peristiwa Korban 40.000 Jiwa Masyaakat Mengenalnya Panyapuan di Mandar
TahunBerdiri sendirinya perkampungan Karumbannang (Dipimpin Oleh Bapak SAENI) dan Perkampungan Lombok (Dipimpin Oleh Pua Sahari  dan dilanjutkan oleh Pua Ba’du). Namun pada masa itu, wilayah Desa Galung Lombok belum dikatakan sebagai Desa tapi masih dikenal sebagai perkampungan masyarakat, serta pada masa itu pula pemerintahan hanya berupa pemerintahan masyarakat belum mencakup pemerintahan wilayah secara umum 
Tahun 1961 s/d 1982Penunjukan langsung oleh Masyarakat untuk mengangkat Bapak Ka’Tala (Ali) sebagai Kepala Desa Pertama di Desa Galung Lombok. 
Tahun 1982-1987Melanjutkan Pemerintahan pertama manjadi pemerintahan kedua di pimpin oleh Bapak Hatta (Papa Ratna) 
Tahun 1987 s/d 1992Pemerintahan Bapak Bahtiar Sebagai Kepala Desa 
Tahun 1954Berdirinya SDN No. 018 Lombok 
TahunBerdirinya SDN 029 Paluppung 
TahunBerdirinya SDN 048 Inpres Pupenga 
Tahun 1992 s/d 1994Penunjukan Masyarakat untuk melanjutkan Pemerintahan Ketiga Kepala Desa oleh Bapak Haris sampai Tahun 1994 
Tahun 1994 s/d 1996Melanjutkan Pemerintahan ketiga, maka kecamatan menunjuk M. Asis untuk menjabat sebagai Kepala Desa Galung Lombok yang kelima sampai tahun 1996 
Tahun 1996 s/d 2004Pemilihan secara langsung Kepala Desa keenam yang terpilih Bapak Jalal dan menjabat sampai tahun 2004 
Tahun 2004 s/d 2009Pemilihan Kepala Desa ketujuh yang terpilih Bapak M. Ihsan   
Tahun 2009 s/d 2014Pemilihan Kepala Desa Periode kedua maka terpilih kembali Bapak M. Ihsan 
Tahun 2015Dengan Berakhirnya masa Pemerintahan Bapak M. Ihsan Terhitung pada 11 Januari 2015, menindak lanjuti akan ada keseragaman Pemilihan Kepala Desa maka Pemerintah Kabupaten Menyeleksi Pejabat dari Pegawai Kecamatan sebagai Pejabat Sementara Sebagai Kepala Desa Galung Lombok Yang terpilih adalah Bapak YAPID, SP sebagai Kasi Ekbang. 
Tahun 1988 Banjir Desa 1 Dusun Lombok dan Dusun Lena
Tahun 2000 Banjir Desa 2 Dusun Lombok dan Dusun Lena
Tahun 2004 Kebakaran di Dusun Lombok menghanguskan ± 14 Rumah 
Tahun 2009 Banjir Desa 3 Dusun Lombok dan Dusun Lena
   
Demografi    

Geografi

      Desa Galung Lombok, merupakan Daerah yang sebagian besar adalah daratan yang berada pada ketinggian ± 1.500 m diatas permukaan laut. Terletak ± 52 Km dari Ibu Kota Kabupaten dan ±5 Km dari Kecamatan. Desa galung Lombok mempunyai Luas Wilayah ± 360.000 m2. Yang terdiri dari 4 (Empat) Dusun yaitu Dusun Lombok, Dusun Lena, Dusun Galung dan Dusun Paluppung, terdiri dari 12 RT . Di huni oleh 2.166 Jiwa dan ± 584 KK.

Geohidrologi

      Desa Galung Lombok didalamnya mengalir sungai Mandar yang menjadi batas Desa antara Desa Galung Lombok dan Desa Lekopa’dis, Desa tersebut menjadi salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Galung Lombok akan tetapi juga menjadi ancaman bagi masyarakat tiap tahunnya karena pada saat musim hujan sering terjadi banjir yang dampaknya sangat dirasakan oleh penduduk di Dusun Lombok dan Dusun Lena.

Tabel 2

Data Penduduk Desa Galung Lombok Tahun 2015

Jenis KelaminLaki-lakiPerempuanJumlah KKJumlah Rumah
Dusun Lombok336306164143
Dusun Lena214238120104
Dusun Galung241266142 115
Dusun Paluppung281306329162
Jumlah10721116755524
Jumlah L + P2188 Jiwa

Keadaan Sosial Desa

      Desa Galung Lombok yang memiliki sumber daya manusia yang tentunya dengan potensi penduduk tersebut sangat memungkinkan untuk pengembangan potensi yang dimiliki, kemudian hal yang paling menonjol juga di Desa Galung Lombok adalah hubungan antar masyarakat yang sampai sekarang masih terjaga, hubungan tersebut tergambar dari interaksi masuyarakat yang sangat terjaga dalam kondisi yang akrab tanpa membedakan strata sosial yang dimiliki oleh tiap masyarakat tersebut. Masyarakat juga sangat menjaga hubungan terwujud dari masih terjaganya sikap gotong royong, baik itu dalam acara pernikahan, keagamaan, maupun dalam acara-acara lainnya. 100% masyarakat menganut Agama Islam.

      Desa Galung Lombok sendiri, terdapat beberapa sarana dan prasarana antara lain : Gedung PAUD =  3 (Tiga) unit, Gedung TK 1 Unit, Gedung SD (Tiga) 3 Unit, Gedung SMP (Satu) 1 Unit, Gedung Kantor Desa (satu) 1 Unit, Masjid dan Mushollah/Tempat Ibadah ada = 9 (Sembilan) Uni, Gedung Pustu = 1 (Satu) Unit, Gedung Posyandu 2 (dua) unit, dan prasarana transportasi diantaranya :Jalan Desa ±6Km2 dan jalan usaha tani ±5Km2

Keadaan Ekonomi

      Sebagian penduduk Desa Galung Lombok adalah mayoritas sebagai petani kakao, kelapa, penggarap sawah, pisang. Disamping itu sebagian kecil lainnya menjadikan ternak kambing dan sapi sebagai pekerjaan tambahan serta kelompok usaha rumah tangga (home industri) antara lain kelompok tenun sutera, kelompok pembuat minyak kelapa dan kelompokusaha pembuat tumpi-tumpi (Pappupu). Akan tetapi karena keadaan masyarakat yang kurang memiliki keterampilan maka tidak dapat mengembangkan usaha, ditambah lagi dengan kurangnya modal usaha yang dimiliki oleh masyarakat.

Tabel 3

Keadaan Ekonomi Masyarakat Desa

No.Jenis PekerjaanKapasitas Usaha
1.Petani (Kakao, Kelapa, kopi, hultikultura, sayuran, petani sawah dan Peternak70 %
2.Pegawai Negeri Sipil15 %
3.Pengusaha4 %
4.Usaha Rumah Tangga (Tenun Sutera, Minyak kelapa, Pembuat Tumpi-tumpi, kerajinan Tangan,6 %
5.Usaha Lain-lain (Wiraswasta)5 %

Kondisi Pemerintahan Desa

Pembagian Wilayah Desa

Desa Galung Lombok terdiri dari 4 Dusun dan 12 RT, dengan luas wilayah 360.000m2

  1. Batas Wilayah :
  2. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Renggeang
  3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lekopa’dis
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tandung dan Kab. Majene, dan
  5. Sebelah Barat Kabupaten Majene
  6. Pembagian Wilayah Desa
  7. Dusun Lombok, dengan luas wilayah 83.400 m2 , jumlah penduduk laki-laki adalah 336 jiwa dan perempuan 306 jiwa, terbagi dalam 164 KK, jadi total penduduk Dusun Lombok adalah 642 Jiwa
  8. Dusun Lena, dengan luas wilayah 62.000 m2, Jumlah penduduk laki-laki 214 jiwa dan Perempuan 238 jiwa, terbagi dalam 120 KK, jadi total penduduk Dusun Lena adalah 452 Jiwa.
  9. Dusun Galung, dengan luas wilayah 96.000 m2, jumlah penduduk laki-laki adalah 241 jiwa dan Perempuan 266 Jiwa terbagi dalam 142 KK, jadi total Penduduk Dusun Galung adalah 507 Jiwa
  10. Dusun Paluppung,  dengan luas wilayah 1.175.000 m2, jumlah penduduk laki-laki adalah 281 jiwa dan Perempuan 306 Jiwa terbagi dalam 329 KK, jadi total Penduduk Dusun Paluppung adalah 587 Jiwa

Jadi  Jumlah Total Seluruh Penduduk Desa Galung Lombok adalah

  1. Laki-laki              =  1.102 Jiwa
  2. Perempuan          =  1.907 Jiwa
  3. Jumlah KK          = 755
  4. Rumah                 = 524
  5. Jumlah Penduduk Desa Galung Lombok           = 2188 Jiwa
https://id.video.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrPhttpdgZfGyIAFRocHYpQ;_ylu=X3oDMTBncGdyMzQ0BHNlYwNzZWFyY2gEdnRpZAM-;_ylc=X1MDMTM1MTIyODcwMARfcgMyBGFjdG4DY2xrBGNzcmNwdmlkA1B6cHpRakV3TGpJbWdnY1dYYkVPYmdEbk1USTFMZ0FBQUFCY1YzM3kEZnIDeWhzLW9tci0wMDEEZnIyA3NhLWdwBGdwcmlkAy5JeE9TWkpuU09HckFxdkQ4LkM5b0EEbl9yc2x0AzYwBG5fc3VnZwMwBG9yaWdpbgNpZC52aWRlby5zZWFyY2gueWFob28uY29tBHBvcwMwBHBxc3RyAwRwcXN0cmwDBHFzdHJsAzU0BHF1ZXJ5A2xhZ3UlMjBzYXlhbmclMjBzYXlhbmclMjBtYW5kYXIlMjBwYW55YXB1YW5nJTIweW91dHViZQR0X3N0bXADMTU5NDI1OTEzNA–?p=lagu+sayang+sayang+mandar+panyapuang+youtube&ei=UTF-8&fr2=p%3As%2Cv%3Av%2Cm%3Asa&fr=yhs-omr-001&hsimp=yhs-001&hspart=omr&type=87dpyqptgki1320f004319&param1=y6bdVFVIsvuYsgEClQfz8GNAvS%2FuW585f43SFov1egEUACDILdq3KDxV5%2FltzNYcZodHBUW01KY5Bkv7SELCBk15WCXitDCb1w%2FXEpTWMr6n0A76l9mC%2B5%2FKqeYybw5gXHJ5h6SH%2BYaTLhHH0AN4NsuLx3NtvQlq4kDzHq3iINXIN%2FwI8l4dRD7ljuVXNoNjIHzp09klT2HI3TTbBa0M7Kim9jPV2RFVeLMNmcIYi3uMf2K2QAfGRdF0qS7yrJW9JiTZfWP4YldWsP%2BujUzwJIocPmzAp9EyKsTraZvcXU4qEB3JEGIm7ZLYtmeV%2FGIL9UsMDHfSDgHh8qhKr8MXHPsYpDKHv0%2FGinQfrpN8ttE1KewFniLxpBOpHYBErZ%2Bo4oi7wZedqkWZXFtHH5yhkA%3D%3D&guce_referrer=aHR0cHM6Ly9pZC52aWRlby5zZWFyY2gueWFob28uY29tL3locy9zZWFyY2g7X3lsdD1Bd3J4Z3pOUWRnWmZOejBBOTFqM1JReC47X3lsdT1YM29ETVRCME4ycG9NWFJ3QkdOdmJHOERjMmN6QkhCdmN3TXhCSFowYVdRREJITmxZd053YVhaej9wPWxhZ3Urc2F5YW5nK3NheWFuZyttYW5kYXIreW91dHViZSZ0eXBlPTg3ZHB5cXB0Z2tpMTMyMGYwMDQzMTkmcGFyYW0xPXk2YmRWRlZJc3Z1WXNnRUNsUWZ6OEdOQXZTJTJGdVc1ODVmNDNTRm92MWVnRVVBQ0RJTGRxM0tEeFY1JTJGbHR6TlljWm9kSEJVVzAxS1k1Qmt2N1NFTENCazE1V0NYaXREQ2IxdyUyRlhFcFRXTXI2bjBBNzZsOW1DJTJCNSUyRktxZVl5Ync1Z1hISjVoNlNIJTJCWWFUTGhISDBBTjROc3VMeDNOdHZRbHE0a0R6SHEzaUlOWElOJTJGd0k4bDRkUkQ3bGp1VlhOb05qSUh6cDA5a2xUMkhJM1RUYkJhME03S2ltOWpQVjJSRlZlTE1ObWNJWWkzdU1mMksyUUFmR1JkRjBxUzd5ckpXOUppVFpmV1A0WWxkV3NQJTJCdWpVendKSW9jUG16QXA5RXlLc1RyYVp2Y1hVNHFFQjNKRUdJbTdaTFl0bWVWJTJGR0lMOVVzTURIZlNEZ0hoOHFoS3I4TVhIUHNZcERLSHYwJTJGR2luUWZycE44dHRFMUtld0ZuaUx4cEJPcEhZQkVyWiUyQm80b2k3d1plZHFrV1pYRnRISDV5aGtBJTNEJTNEJmhzaW1wPXlocy0wMDEmaHNwYXJ0PW9tciZlaT1VVEYtOCZmcj15aHMtb21yLTAwMSZndWNlX3JlZmVycmVyPWFIUjBjSE02THk5cFpDNXpaV0Z5WTJndWVXRm9iMjh1WTI5dEwzbG9jeTl6WldGeVkyZ19hSE53WVhKMFBXOXRjaVpvYzJsdGNEMTVhSE10TURBeEpuUjVjR1U5T0Rka2NIbHhjSFJuYTJreE16SXdaakF3TkRNeE9TWndZWEpoYlRFOWVUWmlaRlpHVmtsemRuVlpjMmRGUTJ4UlpubzRSMDVCZGxNbE1rWjFWelU0TldZME0xTkdiM1l4WldkRlZVRkRSRWxNWkhFelMwUjRWalVsTWtac2RIcE9XV05hYjJSSVFsVlhNREZMV1RWQ2EzWTNVMFZNUTBKck1UVlhRMWhwZEVSRFlqRjNKVEpHV0VWd1ZGZE5jalp1TUVFM05tdzViVU1sTWtJMUpUSkdTM0ZsV1hsaWR6Vm5XRWhLTldnMlUwZ2xNa0paWVZSTWFFaElNRUZPTkU1emRVeDRNMDUwZGxGc2NUUnJSSHBJY1ROcFNVNVlTVTRsTWtaM1NUaHNOR1JTUkRkc2FuVldXRTV2VG1wSlNIcHdNRGxyYkZReVNFa3pWRlJpUW1Fd1RUZExhVzA1YWxCV01sSkdWbVZNVFU1dFkwbFphVE4xVFdZeVN6SlJRV1pIVW1SR01IRlROM2x5U2xjNVNtbFVXbVpYVURSWmJHUlhjMUFsTWtKMWFsVjZkMHBKYjJOUWJYcEJjRGxGZVV0elZISmhXblpqV0ZVMGNVVkNNMHBGUjBsdE4xcE1XWFJ0WlZZbE1rWkhTVXc1VlhOTlJFaG1VMFJuU0dnNGNXaExjamhOV0VoUWMxbHdSRXRJZGpBbE1rWkhhVzVSWm5Kd1RqaDBkRVV4UzJWM1JtNXBUSGh3UWs5d1NGbENSWEphSlRKQ2J6UnZhVGQzV21Wa2NXdFhXbGhHZEVoSU5YbG9hMEVsTTBRbE0wUW1jRDFzWVdkMUszTmhlV0Z1Wnl0ellYbGhibWNyYldGdVpHRnlLM2x2ZFhSMVltVSZndWNlX3JlZmVycmVyX3NpZz1BUUFBQU5WV0xZRHZBRnp1VTN4bzl6WHZPNVYzeWxsYm9rNzVoSGlQd3FBN25fakY5T1VacmdvcUlHdFdlVFN3bW03OUU5Y2NWOG93LXlGWElvX2ppeEViRVhDR0hISXNPS2ZDLW5sbHNSTWtiLUsxY1BRWnlHSFRDcjkydVN6N1g3eUhuRGRhUEczOEhXeEY5a3JJQW9JQm5Eb2JjMlhjT0VvRml4Z2NFbWp3eGJHMyZfZ3VjX2NvbnNlbnRfc2tpcD0xNTk0MjU5MDc5&guce_referrer_sig=AQAAAAsuK57e62H1a0wntnWBlQnk3hMY4KarKD-KCOStSzbgxUlrlxxv2MeTSEPSlu9F5fFYfWB3dZsEtLP-_6pWTlkNJv6NGlfYDC6e9nzWqwq0s2JmMIgXx0qb35LSQkbMPUeijnzVS847yN3j3cIdruZmjRXG97adWqghTPO2jtSL&_guc_consent_skip=1594259162#id=8&vid=2920f3f3e271f08bf141ba5812144010&action=view